Kota Bogor, BogorUpdate.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto menyoroti rendahnya angka partisipasi pemilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 secara nasional.
Berdasarkan penghitungan sementara Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), tingkat partisipasi Pilkada 2024 rata-rata nasional hanya mencapai 68,16 persen.
Menurut Bima, angka itu masih rendah karena berada dibawah 70 persen.
“Ini kalo kita lihat jangan-jangan tidak sampai 70 persen. Tapi, datanya belum kita komparasikan, nanti kita akan lihat,” ujar Bima Arya Sugiarto kepada wartawan saat menghadiri acara peresmian Lorena Sports Hub di Kota Bogor, Jumat, (29/11/24).
Adapun, lanjut Walikota Bogor dua periode itu, beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya angka partisipasi tersebut.
“Karena TPS-nya lebih sedikit, pemilihnya lebih banyak jadi ada kesulitan tertentu dari pemilih untuk datang ke TPS,” ucapnya.
Bima menambahkan, faktor lainnya seperti adanya perbedaan saat semua Caleg di Pileg banyak yang mengkondisikan pemilih atau konstituennya untuk memilih.
“Sekarang kan berbeda ya, sekarang kan paslon,” tuturnya.
Selain itu, Bima mengungkapkan rendahnya partisipasi pemilih di Pilkada 2024 disebabkan dekatnya jarak antara Pileg dan Pilpres.
“Mungkin jarak antara Pileg dan Pilpres agak berdekatan dengan Pilkada serentak ini, jadi ada kejenuhan disitu,” ungkapnya.
Atas kondisi itu, Bima menekankan perlu adanya evaluasi secara keseluruhan.
“Wajib kita evaluasi secara keseluruhan karena partisipasi politik inikan menentukan juga legitimasi pemerintah,” pungkasnya. (Erwin)