Miris! Gedung Disegel, Ratusan Siswa Yayasan Widya Kusuma Cileungsi Nggak Bisa Sekolah

Cileungsi, BogorUpdate.com – Nasib miris dialami oleh ratusan siswa siswi sekolah yayasan pendidikan Widya Kusuma Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Bagaimana tidak, di Hari Guru Nasional 2024, mereka malah tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Musababnya, sekolah mereka disegel oleh pihak PT. Mentari Bersahabat Indonesia yang mengklaim tanah tersebut miliknya berdasarkan SHGB 4751.

Perlu diketahui yang terletak di Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor ada beberapa sekolah didalamnya yaitu SMP, SMA dan SMK.

Dari pantauan Bogorupdate.com dilokasi sekolah, aktivitas sekolah di hari guru akhirnya terganggu bahkan siswa-siswi dipulangkan dan diliburkan sampai tenggang waktu yang tidak dapat ditentukan.

Menurut Kepala sekolah SMP yayasan Widya Kusuma, Joni menuturkan, permasalahan penutupan sekolah ini terjadi lantaran pinjaman uang antar PT Tata dan PT Mentari dan jadi persengketaan.

“Ya, yang kita tahu ini ada persengketaan masalah lahan antara PT dengan PT jadi persengketaan, sebenernya ini masalah perdata pinjam meminjam uang setahu saya seperti itu,” ujar kepala sekolah SMPJoni Sumardi kepada wartawan dilokasi sekolah.

Selanjutnya Ia menjelaskan, terkait nasib siswa-siswi yang terdampak pihaknya akan mencari jalan keluar dan berharap permasalahan sengketa tersebut tidak menganggu aktivitas sekolah.

“kita sedang pikirkan dan berharap, silahkan diselesaikan dengan cara apapun dan sekolah tetap bisa berjalan karena memang bukan sekolah yang bermasalah tapi pihak perusahaan dengan yayasan,” jelasnya.

Sementara pihak kuasa PT Mentari Sahabat Indonesia, mengatakan, telah memberikan toleransi terhadap pihak yayasan Widiya Kusuma agar segera menyelesaikan permasalahan yang ada dengan memberikan pemberitahuan melalui surat.

“Seperti yang sudah saya katakan kepada pihak Yayasan, bahkan sudah dikirim surat dari jauh hari akan ada penutupan di sekolah ini, dan burulah mereka datang cari solusi biar tuntas,” ujarnya.

Ia juga sebenarnya merasa iba dan kasihan terhadap siswa-siswi dan guru dengan adanya penyegelan sehingga aktivitas belajar mengajar terganggu di hari guru.

“Kepada pihak Yayasan jangan ngumpet aja dong kasihan ini murid dan guru cari solusi,” tuturnya.

Baginda Sitorus mengaku bahwa permasalahan sengketa lahan ini bukan berdasarkan hutang piutang, akan tetapi terkait jual beli tanah. Pihaknya merasa sudah membeli lahan ini sejak tahun 2018 dan sudah memiliki sertifikat tanah.

“Permasalahan ini adalah jual beli, bahwa PT Mentari sudah membeli sejak 6 tahun yang lalu kepada PT Tata, dan kita juga sudah memiliki sertifikat berdasarkan SHGB 4751,” tutupnya.

Sementara Denta, siswi SMA Widya Kusuma mengatakan, tidak dapat mengikuti aktivitas belajar mengajar lantaran sekolahnya disegel dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

“Gak bisa masuk sekolahnya karena disegel dan gak ada pemberitahuan kalo spanduk udah beberapa minggu dipasang,” ungkapnya.

Dimomen hari guru Denta merasa sedih karena sekolahnya disegel dan ia berharap permasalahan yang terjadi segera terselesaikan dan dapat beraktivitas seperti biasa.

“Semoga kita semua bisa balik ke Sekolah seperti biasa, dan belajar mengajar bisa kembali normal seperti biasanya, dan siswa-siswi belajar dengan tenang,” pungkasnya. (Gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *