Tamansari, BogorUpdate.com – Demo dari warga dua RW di Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor yang kena dampak akibat dari aktifitas alat berat yang di lakukan olah pihak PT. Prima Mustika Candra (PMC) berlangsung ricuh.
Pasalnya warga mengaku hingga hari ini, kompensasi uang yang di janjikan tak kunjung mereka terima, padahal pengerjaan sudah di lakukan sejak sepekan lalu.
Ketua RW 12, Adi mengatakan kegiatan alat berat berupa pemerataan di Blok Kaca. Kampung Loa RT. 01/12 dan RT. 01/11 Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari ini bermula warga dari dua RW telah sepakat akan mendapat kompensasi dari PT PMC.
Namun meski lahan pertanian yang di garap mereka sudah di lakukan pemerataan, hingga hari ini belum mendapat kompensasi sepeserpun.
“Pihak PT PMC janji waktu itu kita para RT dan RW yang ada di dua wilayah RW 11 dan RW 12, total ada sekitar delapan puluh KK (kepala keluarga) petani yang di janjikan akan menerima kompensasi,” kata Adi kepada wartawan, Senin (24/02/25).
Sempat terjadi adu mulut antara dua kubu warga dengan kubu yang menjaga lahan yang akan di jadikan menjadi tempat wisata ini saat warga melakukan aksi unjuk rasa dan menghentikan kegiatan alat berat.
Saat itu warga menghadang alat berat yang sedang bekerja. Lantaran mendapat perlawanan, warga akhirnya terjadi adu mulut di lokasi.
Beruntung selang berapa lama kejadian ini berhasil di lerai oleh para penegak hukum dan di tengahi oleh Kapolsek Tamansari.
Sementara itu, saat mediasi berjalan, yang di hadiri aparat TNI dan Polri, melalui tim nya mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan kompensasi hari Selasa (25/2/25) besok. Saat ini pihaknya akan menjembatani antara pemilik dan warga.
“Saya sedang berusaha untuk menyampaikan aspirasi para petani di sini, dan saya akan sampaikan agar secepatnya yakni pada Selasa besok bisa terealisasikan keinginan warga,” ujar Jamal juru bicara dari PT PMC.
Kericuhan berakhir setelah kedua belah pihak di mediasi oleh aparat penegak hukum Baim TNI maupun Polri. Sementara warga membubarkan diri melalui perwakilan warga yang jumlahnya mencapai 80 orang, untuk memastikan menjadi penerima kompensasi yang sudah di janjikan. (Wil)