Olahraga, BogorUpdate.com – Kisah tragis menimpa klub asal Bogor, Persikabo 1973 yang harus rela terdegradasi ke Liga 3 usai dipecundangi Adhyaksa FC 0-3 dalam lanjutan Pegadaian Liga 2 play off degradasi Grup I pekan ke-5 di Stadion Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (11/2/25).
Atas hasil tersebut, membuat Persikabo 1973 semakin terbenam di dasar klasemen dengan torehan satu poin dari lima laga. Tim berjuluk Laskar Padjajaran itu dipastikan turun kasta ke Liga 3.
Selama Pegadaian Liga 2 dimulai, Persikabo 1973 baru sekali meraih kemenangan dan hasil seri yang sisanya diwarnai kekalahan beruntun.
Kebobrokan Persikabo 1973 bermula sejak klub tersebut berkali-kali ganti pelatih di BRI Liga 1 musim lalu yang membuatnya harus terlempar ke Liga 2 bersama RANS Nusantara FC, dan Bhayangkara FC.
Kemudian, kebobrokan kembali terjadi setelah manajemen menjual beberapa pemain kunci seperti Dimas Drajad, Gustavo Tocantins, Andy Setyo, Syahrul Trisna, hingga kapten tim Manahati Lestusen yang semakin melemahkan Laskar Padjajaran. Sementara penggantinya, justru hanya diisi oleh pemain-pemain muda minim pengalaman.
Tak sampai disitu, isu negatif kembali menerpa Persikabo 1973, usai diduga jajaran pemain dan manajemen terlibat match fixing atau pengaturan skor yang membuat Laskar Padjajaran di sepanjang kompetisi tampil loyo.
Pelatih Persikabo 1973, Budiardjo Thalib mengatakan bahwa hancurnya Laskar Padjajaran di Liga 2 karena faktor finansial yang tidak dapat dikelola dengan baik oleh jajaran manajemen.
“Persikabo sejak awal (saya datang) sudah dalam kondisi sulit, kita semua tau itu. Terus terang finansial menjadi faktor utama yang membuat tim seperti ini, tanpa dukungan finansial sulit bagi kami untuk bergerak dan memenuhi tanggung jawab,” ujar Budiardjo Thalib kepada wartawan.
Bahkan, Budi menilai dirinya telah ditipu oleh jajaran manajemen yang sebelumnya menjanjikan pemain-pemain berkualitas.
“Saya datang ke Persikabo dijanjikan yang bagus-bagus, tapi makin kesini saya lihat ada kejanggalan. Saya tumbal disini, saya baru mendapatkan tim seperti ini, saya mendapatkan perlakuan yang berat rasanya,” ucapnya.
Persikabo 1973 masih menyisakan satu laga saat melawan Bekasi City FC di pekan terakhir, namun Budi pesimis skuadnya bisa memenangkan pertandingan tersebut karena timnya sudah kehilangan semangat usai dipastikan degradasi ke Liga 3.
“Saya orang Makassar asli, mohon maaf saya menyebutkan suku, saya tidak pernah melakukan apa yang bukan menjadi tanggung jawab saya, saya akan selesaikan dengan terhormat karena saya merasa masih punya tanggung jawab kepada Persikabo 1973,” ungkapnya.
“Untuk sisa pertandingan ini cukup berat, saya tidak optimis. Mungkin kata-kata kami berusaha itu sudah basi, saya pun jujur untuk pertandingan terakhir nanti saya tidak tau akan datang atau tidak,” pungkasnya. (Erwin)