Sukamakmur, BogorUpdate.com – Penyaluran bantuan pangan untuk penanganan stanting berupa Telur dan Ayam Prozen di Desa Sukahrja, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor dikeluhkan warga.
Bahkan, untuk mendapatkan bantuan tersebut, warga diduga dikenakan biaya sebesar Rp. 15.000 oleh oknum RW setempat.
Menurut keterangan salah satu warga Desa Sukaharja yang tidak ingin disebutkan namanya, bahwa telur dan ayam dari pemerintah di jual belikan di Desa Sukaharja Kecamatan Sukamakmur.
“Lain di jual beli keun kudu namah (jangan dijual belikan seharusnya) itu kan bantuan dari pemerintah, seharusnya gratis,” ucap salah satu warga melalui pesan WhatsApp, Selasa (1/10/24).
Warga mengaku jual beli bantuan dari pemerintah itu sudah menjadi kebiasaan. Namun karena ada rasa takut, maka warga hanya bisa pasrah dan menrimanya.
“Tuman ahh, karunya ka masyarakat (Kebiasan ah, kasian sama masyarakat) sekali dapat bantuan masih di pungut biaya,” keluhnya.
Sementara saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan jual beli bantuan program stunting itu, RW Arya membenarkan adanya biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 15 ribu saat pembagian telur dan ayam.
“Ijin jawab masalah bansos yang ada ongkos Rp 15.000. Itu benar adanya info yang sampe ke akang. Dan itu juga ada lebih kang, lebih yang saya bagikan ke warga 42 x 15.000. Dan itu juga bukan saya makan sendiri,” ucap RW dalam isi pesan WhatsApp.
Selanjutnya Ia juga mengatakan, bahwa telur dan ayam yang dibagikan tersebut untuk isi besek dalam acara maulid nabi.
“Barang itu digunakan warga untuk isi besek, atau paros, karena ada acara maulid nabi. Emang terkadang ada lebih biasa nya saya bawa pulang kalo dikit di bagi bagi keun ke warga yang lain juga,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kaur Kesera Desa Sukaharja, Japar Sidik melalui pesan WhatsApp malah menanyakan informasi dugaan adanya pungutan itu. Bahkan, dia meminta agar narasumber dibawa ke kantor desanya.
“Konfirmasi ke Kantor aja, sekalian bawa narasumber,” singkatnya. (Gus)