Ilustrasi kopi pait. (Ist)
Kopi Pait
Oleh : Asep Syahmid
(Rakyat Biasa Saja)
Opini, BogorUpdate.com – Pasca pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bogor 2025-2030 (Rudy Susmanto dan Jaro Ade) pada tanggal 20 Februari 2025 di Istana Negara, langsung berhembus isu perombakan Kabinet di jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Sayup-sayup perombakan Kabinet SKPD di Pemkab Bogor juga sempat menyerempet Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor yang saat ini dinahkodai Asnan AP selaku SKPD yang jadi etalase Sport and Tourism di Bumi Tegar Beriman.
Beberapa obrolan warung kopi dan warung ketoprak di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor berhembus kabar ada tiga kandidat yang akan menjadi nahkoda anyar Dispora Kabupaten Bogor.
Masih berdasarkan obrolan warung kopi, konon katanya tiga kandidat Kadispora yang anyar itu dua berasal dari pejabat eselon 2 dan satu lagi ada yang berasal dari jalur open bidding.
Lantas kenapa isu itu bisa berhembus? Padahal setahu penulis Asnan AP masih punya banyak PR yang harus diselesaikan di Dispora seperti pembuatan Grand Design Olahraga Kabupaten Bogor ataupun rancangan Perda Keolahragaan yang belum jadi jadi hingga saat ini.
Rancangan Grand Design atau Blue Print (Cetak Biru) Olahraga Kabupaten Bogor sebenarnya sempat dibuat saat Asnan AP masih bertandem dengan Trian Turangga sebagai Sekdispora.
Entah kenapa sampai saat ini Grand Design Olahraga Kabupaten Bogor ataupun Perda Keolahragaan belum jadi-jadi?? Apakah Dispora tidak serius membuat ini !.
Perda Keolahragaan sangat penting dan akan menjadi payung hukum bagi kesejahteraan para atlet dan pelatih yang berprestasi dan mengharumkan Kabupaten Bogor dalam kancah olahraga regional, nasional dan internasional.
PR lain yang masih jadi pekerjaan penting Asnan AP adalah menyiapkan kontingen Kabupaten Bogor yang akan berlaga pada ajang Pesoda 2025, Porprov dan Peparda Jabar 2026.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto tentunya akan cermat dan tepat dalam menempatkan figur yang akan menjadi nahkoda Dispora yang baru.
Pasalnya, saat ini Dispora tidak bisa dipandang sebelah mata atau dianggap SKPD kelas 2 atau kelas 3.
Apalagi, Kabupaten Bogor sudah melekat dengan tagline Sport and Tourism yang harusnya bisa menambah KEISTIMEWAAN Bumi Tegar Beriman.
Justru dari sektor olahraga lah sebenarnya bisa mengangkat pamor dan gengsi daerah di kancah nasional dan internasional. Sejatinya, Kabupaten Bogor kaya akan SDM yang mumpuni dan punya visi yang bagus jika diberikan amanah sebagai nahkoda anyar Dispora Kabupaten Bogor selain dari tiga figur yang digadang-gadang atau ramai dibicarakan dalam obrolan warung kopi para pegiat atau pelaku olahraga di Kabupaten Bogor.
Penulis punya bank data beberapa figur yang mumpuni untuk menjadi opsi sebagai nahkoda anyar Dispora.
Karena penulis hanya sebagai juru racik “Kopi Pait” maka apapun datanya hanya bisa tertuang dalam tulisan saja dan tidak bisa menjadi SK Bupati.
Penulis optimis Bupati Bogor sudah punya catatan sosok pejabat yang akan menjadi nahkoda anyar Dispora jika memang akan terjadi rotasi pejabat.
Tidak menutup kemungkinan pula, kalau Bupati Bogor masih akan menempatkan Asnan AP bertahan di Dispora Kabupaten Bogor untuk satu tahun kedepan.?
Kedepannya, saran penulis Dispora jangan hanya berkutat pada kegiatan Bimtek-Bimtek saja.
Dispora Kabupaten Bogor harus belajar dari Kabupaten Banyuwangi atau Kota Surakarta (Solo) yang bisa menggelar berbagai event olahraga berskala Internasional dan menjadi agenda resmi tahunan.
Terkait masalah ini sebenarnya penulis sudah sering diskusi ringan dengan Bupati Bogor saat beliau masih jadi Ketua DPRD Kabupaten Bogor.
Dengan banyaknya event berskala nasional dan internasional digelar di Kabupaten Bogor ini, akan menjadi daya ungkit perekonomian atau PAD Kabupaten Bogor dari sektor perhotelan dan pariwisata.
Kabinet Istimewa sepertinya akan berlari kencang dengan para pejabat yang benar-benar bisa menterjemahkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Bogor yang baru. (**)