Jika Terpilih Sebagai Gubernur Jabar, KDM Bakal Audit Tambang di Wilayah Barat Kabupaten Bogor

Rumpin, BogorUpdate.com –  Pembangunan jalan khusus angkutan tambang diwilayah Kecamatan Cigudeg, Parungpanjang dan Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor hingga saat ini masih belum digunakan. Meski di era Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah melakukan peletan batu pertama.

Menanggapi hal itu, Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, soal jalur khusus tambang logikanya sederhana. Tambang itu bayar pajak, sehingga harus di prioritaskan untuk membangun infrastruktur jalan.

“Dan jalan tambang tidak boleh bersatu dengan warga, jadi harus terpisah,” kata Dedi Mulyadi saat menyapa warga di Kecamatan Rumpin, beberapa hari lalu.

Kenapa harus terpisah, jelas Dedi, warga itu sudah bayar pajak kendaraan, sehingga warga harus menggunakan jalan yang baik dan tidak boleh campur dengan tambang, karena menyangkut keamanan dan kenyamanan.

“Kedua, harus diprioritaskan warga sekitar untuk dapat manpaat, dari setiap proses ekspoliasi sumber daya alam dan manfaat ekonominya,” terang sapaan akrabnya.

Selain itu, kata KDM, warga sekitar juga harus ada recovery ekologi di lokasi tambang. Ekosistem lingkungannya itu harus di hitung betul, ini yang menjadi fokus dirinya untuk menyelesaikan dalam jangka kedepan. Problemnya, lingkungan harus diselesaikan dan terkena dampak.

“Yang yang saya maksud adalah efek ekosistem, bearti menyangkut kehidupan manusia didalamnya itu harus diselesaikan,” jelasnya.

Kemudian untuk jangka panjang dirinya akan buat audit jika terpilih sebagai Gubernur Jabar. Namun tidak boleh menjasties serta merta sebuah peristiwa dengan sudut pandang sendiri.

“Nanti kita audit, ini sudah diusulkan ketika dirinya menjadi wakil pimpinan komisi di Komisi 4 DPR RI. Jadi ketika saya jadi wakil pimpina komisi 4, saya pernah menyampaikan untuk membuat audit lingkungan,” terangnya.

KDM menegaskan, ketika ada ekspoliasi sumber daya alam, dimanapun berada harus di audit mulai dari aspek ekonomimya dan berapa aspek kerusakan ekologinya dan kerusakan bagi kepentingan masyarakat sekitarnya.

“Dengan adanya ekspoliasi ini masyarakat di untungkan apa di rugikan, nanti yang menentukan adalah tim audit lingkungan,” ungkapnya. (Dyn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *