Gabungnya Indonesia dengan BRICS, Strategi Diplomasi Prabowo-Gibran dalam Memperkuat Posisi Ekonomi, Geopolitik dan Pengaruh Global Indonesia di Era Dinamika Internasional

Oleh :

Opini, BogorUpdate.com – Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan anggota penting dalam kelompok negara-negara berkembang, semakin diarahkan untuk memperkuat posisi geopolitik dan ekonominya di arena internasional. Salah satu langkah strategis yang diambil oleh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka adalah peningkatan diplomasi Indonesia dalam konteks global, yang melibatkan kemungkinan partisipasi lebih aktif dalam forum internasional seperti BRICS (Brazil, Rusia, India, China, South Africa). BRICS, yang mewakili negara-negara besar dengan ekonomi yang berkembang pesat, menawarkan Indonesia peluang untuk memperkuat posisinya dalam dinamika geopolitik dan ekonomi global yang terus berubah.

Pada abad ke-21, dinamika internasional ditandai oleh gesekan besar antara negara-negara besar dengan kepentingan ekonomi, politik, dan sosial yang beragam. Dalam konteks ini, kebijakan luar negeri Indonesia, yang dipandu oleh strategi diplomasi Prabowo-Gibran, harus mampu merespons tantangan dan peluang yang muncul, sekaligus memperkuat pengaruh Indonesia di kancah global. Dalam narasi ini, penulis akan mengkaji potensi gabungan Indonesia dengan BRICS, serta bagaimana strategi diplomasi yang dijalankan oleh Prabowo-Gibran dapat mempengaruhi posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi dan geopolitik global.

Untuk memahami lebih dalam potensi strategi diplomasi Indonesia dalam konteks BRICS, perlu merujuk pada teori-teori hubungan internasional yang relevan, seperti teori realpolitik dan ekonomi politik internasional. Teori realpolitik menjelaskan bagaimana negara-negara besar sering kali mengandalkan kekuatan dan kepentingan nasional dalam menentukan kebijakan luar negeri mereka, tanpa banyak mempertimbangkan nilai-nilai ideologis (Mearsheimer, 2001). Sementara itu, ekonomi politik internasional menekankan pentingnya pengaruh ekonomi dalam membentuk hubungan internasional, di mana kekuatan ekonomi dapat digunakan sebagai alat diplomasi untuk mencapai tujuan geopolitik dan ekonomi (Gowa, 2018).

Dalam hal ini, Indonesia, dengan potensi ekonominya yang besar, memiliki kesempatan untuk memperkuat posisinya melalui keanggotaan dalam BRICS. BRICS telah berkembang menjadi forum penting bagi negara-negara dengan ekonomi pasar berkembang untuk mengelola ketidaksetaraan dalam sistem ekonomi global yang didominasi oleh negara-negara maju. Partisipasi Indonesia di BRICS akan membuka akses bagi negara ini untuk memanfaatkan aliansi ekonomi dan memperkuat posisinya dalam keputusan geopolitik internasional.

Memperkuat Posisi Ekonomi Indonesia melalui BRICS
Strategi diplomasi Prabowo-Gibran dapat dilihat dalam konteks upaya Indonesia untuk memperkuat ekonomi nasionalnya melalui keanggotaan dalam BRICS. BRICS telah menjadi motor penggerak ekonomi bagi negara-negara berkembang, dengan fokus pada penguatan infrastruktur, perdagangan internasional, dan investasi. Menurut Zhang dan Liu (2021), BRICS telah menunjukkan kemampuannya untuk membangun infrastruktur yang memungkinkan negara anggotanya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pembangunan.

Keanggotaan Indonesia dalam BRICS dapat meningkatkan akses negara ini ke pasar yang lebih luas, terutama di negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat seperti India dan China. Salah satu aspek penting yang dapat diperoleh Indonesia adalah peningkatan investasi infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik. Ini sangat relevan dengan agenda ekonomi Prabowo-Gibran yang menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk menghubungkan berbagai daerah di Indonesia dan meningkatkan daya saing global.

Selain itu, Indonesia dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan yang lebih bebas dengan negara-negara BRICS. Sejalan dengan kajian oleh Lee (2020), akses ke pasar yang lebih luas memungkinkan negara-negara berkembang untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi ketergantungan pada pasar negara maju. Oleh karena itu, diplomasi ekonomi Indonesia dalam konteks BRICS dapat mempercepat industrialisasi dan membuka peluang baru bagi sektor-sektor ekonomi utama seperti manufaktur, energi, dan teknologi.

Memperkuat Posisi Geopolitik Indonesia di BRICS
Dalam dimensi geopolitik, keanggotaan Indonesia dalam BRICS juga dapat memperkuat posisinya sebagai kekuatan utama di Asia Tenggara. Melalui BRICS, Indonesia berpotensi memainkan peran yang lebih besar dalam mengatur isu-isu strategis, seperti perdamaian dan stabilitas regional, ketahanan energi, dan perubahan iklim.

Menurut penelitian oleh Narlikar (2017), BRICS berfungsi sebagai sebuah platform untuk negara-negara besar yang sedang berkembang untuk memperjuangkan kepentingan mereka dalam tatanan internasional yang dipengaruhi oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Dalam konteks ini, Indonesia dapat memperkuat pengaruhnya dengan terlibat dalam diskusi-diskusi internasional mengenai keamanan global, pengelolaan sumber daya alam, dan transformasi energi.
Lebih lanjut, dalam hal geopolitik, Indonesia dapat memanfaatkan aliansi ini untuk memperkuat perannya sebagai negara penyeimbang di Asia-Pasifik, kawasan yang semakin menjadi pusat perhatian dalam geopolitik global. Dalam kajian oleh Acharya (2014), Indonesia dianggap sebagai negara yang memiliki kemampuan untuk berperan dalam menciptakan keseimbangan antara kekuatan besar di Asia, seperti China dan Amerika Serikat. Keanggotaan dalam BRICS memperkuat posisi Indonesia sebagai aktor kunci yang dapat mendukung terciptanya stabilitas regional dan global.

Pengaruh Global Indonesia melalui BRICS
Secara keseluruhan, diplomasi Prabowo-Gibran dalam memperkuat posisi Indonesia melalui BRICS dapat dilihat sebagai upaya untuk meningkatkan pengaruh Indonesia di tingkat global. Keanggotaan dalam BRICS bukan hanya akan meningkatkan akses Indonesia terhadap pasar yang lebih besar, tetapi juga memberi kesempatan bagi Indonesia untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi ekonomi dan politik global.

BRICS, dengan visi multilateral yang mengutamakan kepentingan negara-negara berkembang, menawarkan platform bagi Indonesia untuk memperjuangkan isu-isu global yang penting, seperti reformasi lembaga-lembaga internasional, keadilan ekonomi, dan keberlanjutan pembangunan. Dalam konteks ini, Indonesia memiliki peluang untuk memperkuat peranannya dalam pengambilan keputusan global yang berdampak pada negara-negara berkembang lainnya.

Gabungnya Indonesia dalam BRICS merupakan langkah strategis yang dapat meningkatkan posisi ekonomi dan geopolitik Indonesia di kancah internasional. Melalui diplomasi yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran, Indonesia dapat memperkuat hubungannya dengan negara-negara berkembang lainnya, memperluas akses perdagangan dan investasi, serta memperkuat pengaruh geopolitiknya. Namun, untuk mencapai tujuan ini, Indonesia perlu mengatasi tantangan yang terkait dengan kapasitas internal, seperti pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang tepat untuk mendukung implementasi diplomasi tersebut. Dengan perencanaan yang matang, Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan keanggotaan dalam BRICS untuk memperkuat posisinya di dunia yang semakin multipolar. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *