Foto ilustrasi berbuat mesum
BOGOR UPDATE
CIBINONG – Dugaan Perbuatan mesum dan tidak terpuji oleh RJ (inisial) Dirut salah satu BUMD di Kabupaten Bogor, tidak membuat Bupati Bogor Hj. Nurhayanti kebakaran jenggot. Walaupun sudah menerima informasi tentang tindakan bejat sang dirut tersebut, bupati belum juga mengambil sikap dan tindakan tegas. Dia seperti cuek terhadap kasus yang menghebohkan para aktivis kebijakan publik dan pendukung gerakan moral. Di sisi lain, sampai sekarang RJ tenang-tenang saja seperti manusia tanpa dosa.
“Sebenarnya cukup alasan bagi Bupati Bogor untuk menjatuhkan sanksi pada Saudara RJ. Orang tersebut benar-benar telah bertindak ceroboh yang dapat mencemarkan nama lembaga dan menjatuhkan martabat pemda. Bagaimanapun Saudara RJ adalah representasi dari pemda di Kabupaten Bogor,” kata Ketua Umum Ormas GERAM (Gerakan Masyarakat), Hasyemi Faqihudin kepada BogorUpdate.com, senin (14/8/17) malam.
Kalau bupati membebaskan RJ dari hukuman atau sanksi, ujar Hasyemi, hal itu akan menjadi preseden buruk dalam penegakan disiplin dan kehormatan di kalangan pegawai dan aparat Pemkab Bogor. Berbuat mesum yang merupakan perbuatan asusila oleh seorang pegawai pemda, termasuk pimpinan dan pegawai BUMD merupakan pelanggaran berat yang sanksinya bisa berupa pemecatan tidak dengan hormat.
“Saya heran, bupati membiarkan dirut BUMD itu tidak diberi sanksi atas kesalahannya. Sebenarnya kalau dikaitkan dengan pencemaran nama baik institusi pemda, cukup bagi bupati untuk menyeret RJ ke ranah pidana,” kata Hasyemi.
Dunia sudah terbalik, lanjut Hasyemi, ketika orang lain bersyukur atas rezeki yang didapatnya, RJ malah menghambur-hamburkan uang gaji dan tunjangan, bolos kerja, dan berbuat mesum bersama wanita lain. Mustahil kalau dia tidak memberikan uang kepada wanita pasangan selingkuhnya. “Ingat, Saudara RJ digaji dengan uang rakyat. Mestinya dengan uang itu, dia banyak bersyukur, bukannya mengumbar nafsu sesaat,” kata Hasyemi.
Dia mendesak Bupati Nurhayanti untuk segera berani mengambil tindakan tergas terhadap RJ sesuai aturan yang berlaku. Hasyemi khawatir, jika bupati cuek dan diam seribu bahasa dalam menanggapi skandal dirut BUMD itu, masyarakat akan marah dan menyalurkan kekecewaannya dengan menggelar aksi massa besar-besaran. Masyarakat akan tersinggung dengan perbuatan RJ yang telah mengotori daerah dan mencemari lembaga Pemkab Bogor.
Sebelumnya ramai diberitakan, RJ diduga berbuat mesum dengan VN di rumah kontrakan yang disewa VN di Perumahan Villa Mutiara Lido pada tanggal 1 Agustus 2017. Itu hari Selasa, artinya hari kerja. Informasi dari berbagai sumber menyebutkan, RJ dan VN bertemu di Indomaret Gajah di Kecamatan Cigombong, sekira pukul 13.40 WIB. Artinya RJ meninggalkan Bogor menuju Cigombong antara pukul 12.00 dan 13.00 WIB yang masuk rentang jam kerja.
Dari Indomaret, ujar sumber-sumber tersebut, pasangan mesum RJ-N dengan menggunakan mobil Pajero Sport bernopol F 13xx BP menuju Perumahan Villa Mutiara Lido. Mereka berdua di dalam rumah kira-kira satu jam lamanya. Setelah itu, keduanya meninggalkan rumah kontrakan sekira pukul 14.30 WIB. Selanjutnya tidak ada bukti, selewat pukul 14.30, RJ berada di kantornya di Cibinong. Dengan demikian RJ bolos kerja satu hari penuh.
Informasi lebih spesifik tentang mesum RJ-VN disampaikan AD yang tidak lain adalah tunangan dari VN. Dari orang lain yang simpati padanya, AD memperoleh informasi bahwa VN bersama laki-laki lain di rumah kontrakannya. AD penasaran lalu menginterogasi pacarnya dengan pendekatan persuasif. Dia pun memperoleh pengakuan dari VN tentang perbuatan bejat yang dilakukannya dengan RJ.
“Jadi tunangan saya datang berduaan ke rumah kontrakan. Sopirnya ditinggalkan di Indomaret Gajah. Dia juga mengakui melakukan hubungan badan dengan Rj. Benar-benar kurang ajar,” kata AD. (Wahyudi Hasibuan)
Editor: Effendi