Ikatan Bidan Indonesia gelar gerakan skrining dan edukasi di Kantor Kelurahan Nanggewer Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (13/2/25). (Erwin)
Cibinong, BogorUpdate.com – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang didukung oleh e-Nutri meluncurkan program Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia melalui ‘Gerakan Skrining dan Edukasi Pencegahan Anemia Defisiensi Besi’ di Kantor Kelurahan Nanggewer Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (13/2/25).
Ketua Umum Pengurus Pusat IBI, Ade Jubaedah mengatakan bahwa gerakan tersebut merupakan wujud komitmen dan bukti nyata peran strategis bidan dalam mendukung penurunan anemia pada ibu dan anak di Indonesia.
“IBI berkomitmen penuh mendukung upaya penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting,” ujar Ade Jubaedah kepada wartawan.
Ade menyebut, program itu sudah dimulai sejak 1 Februari 2025 lalu secara serentak di Indonesia yang pelaksanaannya dilakukan ke seluruh Tanah Air dengan target menjangkau 500 ribu anak, ibu hamil, dan ibu menyusui menggunakan kalkulator zat besi pada aplikasi e-Nutri.
“Kami percaya bahwa skrining anemia yang terintegrasi dalam setiap pelayanan sehari-hari, bidan adalah kunci penting untuk mencapai target tersebut,” ucapnya.
Menurut Ade, faktor utama kasus anemia yang terjadi di Indonesia karena kurangnya asupan zat besi harian pada pola makan ibu hamil, ibu menyusui dan anak.
Oleh karena itu, pentingnya gerakan skrining dan edukasi tersebut dilakukan. Sebab, jika dibiarkan kondisi anemia defisiensi besi akan menghambat tumbuh kembang optimal anak, bahkan menjadi penyebab risiko stunting.
“Zat besi merupakan salah satu mikronutrien penting untuk proses tumbuh kembangnya anak-anak. Sebab, zat besi yang cukup dapat mendukung peningkatan memori, fokus dan kecerdasan anak,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bogor, RR. Indah Dewi Pangesti Bachril mendukung penuh gerakan yang dilakukan IBI tersebut kepada para ibu-ibu.
“Alhamdulillah saya sangat mendukung aksi ini. Semoga tidak ada lagi anak-anak gadis di sekolah-sekolah, ibu-ibu hamil yang terjadi anemia,” tutur Indah Dewi Pangesti.
“Tadi menurut Dinkes (Kabupaten Bogor), per Februari ini ada enam kasus gegara anemia (di Kabupaten Bogor). Semoga ibu bidan bisa memberikan pembinaan terhadap posyandu-posyandunya,” pungkasnya. (Erwin)