Bupati Bogor, Rudy Susmanto. (Ist)
Opini, BogorUpdate.com – Sebutan Bupati Aing Rudy Susmanto, kini makin melekat di hati masyarakat Kabupaten Bogor. Ya, dia lah Bupati Bogor yang akan memimpin Bumi Tegar Beriman 5 tahun kedepan.
Diketahui, Rudy Susmanto kelahiran Sukoharjo, Solo pada 15 Agustus 1985 itu adalah asli putra Pajajaran alias berdarah Sunda. Dada Hardiana ayah Rudy adalah seorang prajurit TNI AD asli dari Majalaya, Bandung Selatan, sementara Tety Rohaety sang ibunda berasal dari Sumedang, Jawa Barat. Karena sang ayah bertugas sebagai Kopassus di Solo dan Rudy sejak lahir hingga dewasa berada disana (Solo), maka wajar banyak yang menyebut Rudy orang Jawa.
Terlepas dari itu semua, nyatanya kini sosok Rudy adalah pilihan masyarakat Kabupaten Bogor untuk menjadi pemimpinnya, dan benarlah bahwa Rudy Susmanto Putra Pajajaran yang dibesarkan Mataram, kembali ke Pajajaran untuk memimpin Bumi Tegar Beriman.
Agak laen, kata-kata itu sangat pas untuk menggambarkan sosok Rudy Susmanto. Walau karier politiknya terbilang singkat dan cepat naik kelas ke level atas, apapun itu menjadi bukti bahwa tidak semua yang memiliki jabatan diatas (contoh Bupati) harus terlebih dahulu matang dalam berpolitik agar layak menjadi pemimpin.
Anak babinsa itu kini bisa disebut sudah berada di puncak karier untuk level tingkat daerah. Tak mudah menjadi pemenang dalam Pilkada Kabupaten Bogor lalu, dengan berbagai isu dan problem di lapangan karena goreng menggoreng dalam panggung politik, tapi nasib seseorang tak bisa lari dari garis tangan. Rudy Susmanto, dia lah sang penahluk semua rintangan itu dan jadi juara.
Usai dilantik pada tanggal 20 Februari 2025 lalu oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Rudy langsung mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang selama satu minggu. Banyak ilmu dan pengalaman didapat yang pastinya akan diimplementasikan di Kabupaten Bogor.
Di awal memimpin, Rudy Susmanto langsung dihadapkan kepada bencana alam banjir, pergerakan tanah dan longsor di berbagai wilayah Kabupaten Bogor. Terlihat, semua itu dihadapi Rudy dengan tenang, walau tampak wajah kesedihan melekat dalam setiap tatapannya saat mengunjungi lokasi dan korban bencana.
Ketulusan dan keihlaskan seperti hari-hari biasa selalu ditunjukkannya, tak mau ambil pusing dan banyak wacana, apa yang bisa dilakukannya saat itu untuk kepentingan masyarakat, itulah yang langsung dieksekusi dengan aksi nyata. Bupati Aing memang beda, kata-kata itulah yang terucap dihati penulis atas apa yang di perbuat Rudy Susmanto untuk rakyatnya.
Setibanya dari retreat di Magelang, Bupati Rudy langsung turun meninjau lokasi banjir di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang. Disana, Ia menelusuri penyebab banjir dan mencari akar permasalahan sekaligus merumuskan solusi jangka panjang dan akan segera mengambil langkah konkret dalam penanganan banjir.
Setelah itu, Bupati Rudy Susmanto meninjau lokasi jembatan ambruk di Desa Tajur, Kecamatan Citeureup. Diketahui jembatan itu yang setiap saat dilalui warga dua kecamatan yakni, Kecamatan Citeureup dan Sukamakmur sebagai jembatan penghubung. Yang menjadi cukup dahsyat, Bupati Bogor mengeluarkan dana pribadi untuk mempercepat pembangunan jembatan sementara guna mempermudah aksesibilitas warga dan memastikan bahwa akses menuju dua kecamatan tersebut bisa segera pulih.
Bupati Bogor Rudy Susmanto menggunakan dana pribadi, untuk percepatan penanganan jembatan putus di Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. “Boleh jujur ya, tadi saya ngomong ‘saya kasih duit hari ini, beresin’,” kata Rudy usai meninjau pembangunan jembatan bailey, (dikutip dari Pojok Bogor tayang Minggu 2 Maret 2025).
Belum pulih bencana di Cijayanti dan Desa Tajur, Kabupaten Bogor kembali diterjang banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cisarua. Lagi-lagi dengan gerak cepat (Gercep) Bupati Aing turun ke lokasi dan mengunjungi korban terdampak bencana. Disana, Bupati dengan penuh hangat membaur bersama warga, dan menyumbangkan uang pribadinya membantu warga korban bencana.
Bantuan tersebut diterima oleh Kades Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, M. Eko Windiana untuk memenuhi kebutuhan warga sementara warktu di Bulan Suci Ramadhan. “Pak Kades ini ada sedikit bantuan untuk makan sahur warga yang terdampak,” kata Rudy Susmanto saat memberikan bantuan kepada Kades Tugu Selatan, (dikutip dari BogorUpdate.com tayang 3 Maret 2025).
Walau tak bisa mengunjungi lokasi bencana banjir di Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede karena berbenturan dengan padatnya jadwal kunjungan ke lokasi bencana wilayah lainnya, namun Bupati Rudy tetap menunjukkan kepeduliannya dengan merogoh kocek pribadinya membantu penanganan banjir di Desa Rawa Panjang melalu kepala desa dan Camat. The best pokoknya.
Kemudian, Bupati Aing Rudy Susmanto menyempatkan terjun lagi mengunjungi korban bencana di Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup walau waktu sudah subuh. Setelah itu mengunjungi lokasi dan korban bencana di Perumahan Villa Nusa Indah Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri. Di posko pengungsian itu, tampak Rudy sahur bersama warga dan para tokoh desa.
Terbaru, Bupati Aing harus dituntut ketegasannya bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi soal objek wisata Hibisc Fantasy Puncak yang diduga menjadi penyebab banjir bandang di Cisarua. Wahana milik PT Jaswita Jabar itu harus dibongkar sesuai perintah pak Gubernur. Dengan penuh keyakinan, Bupati Aing menyatakan mendukung keputusan pembongkaran itu. Bahkan ia mendukung penertiban bangunan melanggar di kawasan Puncak Bogor.
Terkait banjir, pada Jumat 7 Maret 2025 lalu, Bupati Aing dengan Gercep menginisiasi pertemuan para kepala daerah di kantor wali kota Bekasi untuk mencari solusi penanganan banjir yang kerap melanda wilayah Jabodetabek. Hadir saat itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Bupati Bogor Rudy Susmanto, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, serta Wali Kota Depok Supian Suri.
Dalam pertemuan itu, Bupati Aing memberikan solusi. Ia menyebutkan bahwa sungai cikeas dan sungai cileungsi itu melalui Kabupaten Bogor, hulunya ada di puncak. Pada saat mulai dari kabupaten Bogor pertemuannya di Bojong Kulur dan kota bekasi. “Maka pada saat hulunya diperbaiki dan hilirnya diperbaiki, kita berharap banjir hari ini dapat kita perbaiki beberapa tahun kedepan,” tegas Rudy (dikutip dari BogorUpdate.com tayang 7 Maret 2025).
Walau di awal memimpin langsung dihadapkan pada berbagai bencana, namun Bupati Aing tetap tegar dan gagah dengan sikap jiwa tenangnya. Kendati belum bisa langsung menunjukkan karya berarti kepada masyarakat karena bencana bukan dirancang manusia, tapi penulis sangat yakin, Bupati Rudy Susmanto akan menghadirkan gebrakan Istimewa dalam 100 hari kerjanya. Kita tunggu saja.
Satu kata dari penulis, Terbaik Bupati Aing yang sigap dalam setiap peristiwa dan selalu menghadirkan solusi.
Oleh : Effendi Tobing
(Warga Kabupaten Bogor)
Cibinong, Rabu 12 Maret 2025.