Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNews

Bupati Rudy Susmanto Lebih Pilih Evaluasi Perizinan 4 Perusahaan Meski Didesak Menteri LH untuk Dicabut

×

Bupati Rudy Susmanto Lebih Pilih Evaluasi Perizinan 4 Perusahaan Meski Didesak Menteri LH untuk Dicabut

Sebarkan artikel ini
Bupati Bogor, Rudy Susmanto instruksikan seluruh pimpinan SKPD Kabupaten Bogor terjun langsung untuk gotong royong selesaikan masalah banjir di Puncak. (Foto: Erwin)

Cibinong, BogorUpdate.com – Bupati Bogor, Rudy Susmanto angkat suara terkait instruksi Menteri Lingkungan Hidup (LH) yang ingin mencabut perizinan usaha empat perusahaan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Empat perusahaan yang diduga melanggar aturan perizinan itu yakni CV Sakawayana Sakti, PT Tiara Agro Jaya, PT Prabu Sinar Abadi, dan PT Taman Safari Indonesia (TSI).

Rudy menyebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak bisa langsung asal menjalankan instruksi Menteri LH tersebut.

“Tidak serta merta langsung kita laksanakan, kita butuh komunikasi dan koordinasi bersama-sama untuk mencabut beberapa perizinan. Kita evaluasi terlebih dahulu,” ujar Rudy Susmanto kepada wartawan di Cibinong, Kamis, (10/7/25).

Dari empat perusahaan yang diinginkan LH untuk dibongkar, Rudy ingin melakukan evaluasi dan perbaikan khusus terhadap TSI.

“Salah satunya di Taman Safari kita evaluasi, dibenahi dan diberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat. Lalu, kepada objek lokasi tersebut untuk melakukan evaluasi dan perbaikan,” tuturnya.

Karena menurut Rudy, TSI telah melakukan konservasi satwa secara baik.

“Kita tidak perlu masuk ke dalam hutan, tapi kita bisa melihat satwa dan beberapa hewan lahir seperti Harimau Sumatera dan beberapa satwa lain bisa berkembang biak di Taman Safari Indonesia,” paparnya.

Selain itu, lanjut Rudy, faktor Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga menjadi pertimbangannya untuk memperjuangkan TSI agar tidak dicabut perizinan usahanya oleh Menteri LH.

“Bukan hanya PAD, Taman Safari Indonesia ada di wilayah administratif Kabupaten Bogor,” bebernya.

“Tetapi Taman Safari Indonesia bukan hanya milik masyarakat Kabupaten Bogor, tapi milik seluruh masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat dunia,” tutupnya. (Erwin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *