Pemkot Undang Wisatawan Melalui Kampung Wisata Edukasi

Kota Bogor, BogorUpdate.com
Sektor pariwisata memiliki andil cukup besar dalam pembangunan Kota Bogor, karena menjadi penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD). Maka tak heran jika Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diaparbud) terus mengembangkan sektor tersebut.

Pada Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) tahun 2020 lebih difokuskan untuk menyulap Kampung Cikeas, menjadi tempat wisata edukasi. Lokasinya di Kampung Cikeas RT1 RW 03, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Hal itu dilakukan, selain bertujuan untuk menggali potensi wisata baru juga untuk menekan angka kemiskinan, sehingga dalam pengelolaanya memberdayakan 200 Kepala Keluarga (KK) yang 70 persennya warga tersebut secara ekonominya masih kategori pra sejahtera.

Dilokasi Kampung Wisata Edukasi Cikeas, para pengunjung tak hanya bisa menikmati keindahan pemandangan penghijauan semata, namun juga bisa untuk ajang belajar budidaya atau beternak. Karena dilokasi disediakan area edukasi mulai budidaya ikan konsumsi hingga Ikan hias, juga bisa belajar beternak kambing.

Alasan dipilihnya Kampung Cikeas untuk pembangunan wisata baru, karena Kampung Cikeas merupakan kampung yang agak tertinggal pembangunannya, sudah bertahun-tahun masyarakat disana merasa tidak ada sentuhan pemerintah. Sehingga Pemkot Bogor menyelesaikan persoalan itu.

Awalnya, Pemkot ingin ada pertumbuhan ekonomi disana, oleh karena itu munculah gagasan dibentuk Kampung Wisata Edukasi. Terlebih, kultur dan habit masyarakat disana, punya kecenderungan suka budidaya dan beternak.

Menurut Lurah Katulampa, Dicky Iman Nugraha, kalau program yang datangnya dari bawah, itu kecenderungan bisa bertahan dibanding dengan program yang dipaksakan dari atas sementara warganya tidak nerima.

Dicky menjelaskan, dari Pemkot memang ada program untuk membangun destinasi wisata baru. Dan tahun ini melalui P2WKSS pihaknya fokus untuk membangun fisik serta manusianya. “Kita mulai bangun sarananya dan juga kita bangun mind set atau pola pikir masyarakatnya,” kata Dicky.

Dia mengaku, Kampung Wisata Edukasi Cikeas ingin dibangun seperti miniaturnya “Kuntum”, jadi selain untuk tempat wisata juga bisa untuk belajar.
“Jadi kalau orang mau beternak kambing atau budidaya ikan bisa datang kesini, belajar bagaimana budidaya ikan atau beternak,” jelasnya.

Bahkan kedepan polanya akan dijadikan
wisata edukasi yang terintegrasi. Karena disitu lengkap ada ternaknya, ada perikannyannya. Lalu direncanankan akan ada pengelolaan sampah terpadu skala mikro. Karena kondisi eksisting saat ini pengelolaan sampahnya masih open damping. Artinya dari rumah dibuang, kemudian dibawa ke TPS.

“Kalau nanti, sampah itu akan diolah jadi kompos yang menghasilkan magot lalu bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan. Sehingga jadi siklus, sebab kalau budidaya ikan pakannya magot, jadi bisa mengurangi produksi, kita sudah rancang kesana,” papar dia.

Diakui Dicky, ketika program P2WKSS, juga sudah di bentuk kelompok tani kelompok ternak. Karena memang di Dinas Pertanian (Distan) ada bantuan berupa bibit kambing dan juga bibit ikan lele dari Kementerian Pertanian (Kementan). Jadi ada beberapa bantuan dari kementerian melalui distan yang akan diintervensi ke sana.

Mengenai pengembangan Kampung Wisata Edukasi, saat ini Pemkot Bogor sedang menunggu proses hibah.
Rencananya hampir 2.000 meter persegi milik perumahan Kemang Permata.

“Tentunya, kalau kita mau membangun,
mau mengintervensi disana kan statusnya harus sudah menjadi aset milik kita. Kecuali polanya kita kerjasamakan,” ungkapnya.

Mengenai konsep itu saat ini sedang didalami Sekda Kota Bogor Syarifah Sopiah, apakah mereka akan menyerahkan fasos fasum itu secara parsial ke Pemkot atau mau dikerjasamakan. Sehingga warga perumahan menjadi bagian dalam pengelolaan. “Jadi digarap oleh masyarakat Cikeas, tapi warga Perumahan Kemang Permatanya merasakan itu sebagai fasum mereka,” paparnya.

Dia berharap, dengan adanya program tersebut, maka 70 persen warga Cikeas yang masuk kategori kurang mampu bisa berkurang, sehingga pemerintah tidak hanya selesai di P2WKSS, tetapi juga bisa menekan angka kemiskinan.

Selain itu, untuk akses wisatanya saat ini sudah mulai dibuka. “Kami sudah buka akses goes dari arah Bogor Likeside masuk ke Cikeas dan keluar di Perumahan Baranangsiang Indah (BSI) lalu keluar ke Bendungan. Kemarin Dispora sudah turun kesana,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

(As/Bing)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *