Konsolidasi dan Penguatan Organisasi, Gerakan Pemuda Ka’bah Gelar Rakernas

Politik, BogorUpdate.com
Dalam rangka konsolidasi untuk penguatan organisasi dan penyusunan program kerja nasional, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ka’bah (PP GPK) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas 1) sekaligus pengukuhan dan pelantikan pengurus PP GPK periode 2018-2021 yang mengusung tema “Konsolidasi Dan Modernisasi Organisasi Menuju Anggota GPK” yang bertempat di Grand Cempaka Resort & Convention Megamendung Kabupaten Bogor, Senin (24/08/20).

Acara selain dihadiri dari pengurus pusat, tampak hadir ratusan undangan dari seluruh perwakilan 34 Provinsi. Turut hadir para Pejabat DPP PPP, Bupati Bogor Ade Yasin serta beberapa anggota DPR RI.

Ketua Umun PP GPK, H. Andi Surya Wijaya Ghalib, S.H, M.H menyampaikan, semenjak melanjutkan tongkat estapet kepemimpinan GPK, dirinya langsung geber konsolidasi, sebelumnya sudah ada beberapa DPW GPK provinsi yang terbentuk, termasuk ada juga yang beberapa provinsi dengan periode kepengurusannya sudah selesai.

“Alhamdulillah sejak saya memimpin melanjutkan dari Ketua sebelumnya, 34 DPW Provinsi sudah terbentuk. Dan kombinasinya penguatan 20 persennya adalah dari unsur Partai serta 80 persen dari unsur luar Partai seperti PMII, Ansor, Karang Taruna yang belum berpartai, inilah yang sedang kita godok,” ungkapnya.

Kalau langsung dibawa masuk ke ranahnya Partai, menurutnya kepercayaan publik masih belum sampai kesana dikarenakan permasalahan internal, maka dari itu dimulai kembali pergerakannya dari Pemuda Ka’bah sebagai cikal bakal pengkaderan.

“Kita akan rumuskan bagaimana GPK ini akan menjadi salah satu laboratorium kader regenerasi Partai kedepannya, sama halnya kalau di kepemudaan seperti KNPI, nah korelasi kedepannya akan seperti itu dan dalam Rakernas ini akan kita rumuskan,” ungkapnya.

Andi melanjutkan, kaderisasi dari 34 Provinsi, ada 28 DPW yang sudah terbentuk dan sisanya sedang berproses. Dirinya mengharapkan bagaimana kader diwilayah bisa bersinergi dengan Partai di masing – masing tingkatan.

“Setelah saya pegang tampuk jabatan di GPK ini dan kita berikan SKnya, rata-rata dilampirkan datanya, usia maksimal 35 tahun dan diluar itu kita coret. Ini sebagai langkah mengimbangi regenerasi Partai kedepannya dari kaum milenial,” pungkasnya.

 

 

 

 

(Rie/refer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *