Hebat! Anak Tukang Bubur Ini Raih Beasiswa S2 dan S3 Sekaligus di IPB University

 

BOGORUPDATE.COM – Berasal dari keluarga yang sederhana, bisa menjadi penghambat untuk bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi. Hal ini dibuktikan oleh mahasiswa IPB University, Eka Setiawan dari Program Studi Biologi Tumbuhan. Dapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi S2 sekaligus S3 setelah lulus sarjana di IPB University. Eka berhasil mendapatkan beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dengan promotor Prof Dr Tatik Chikmawati.

 

Eka memiliki ayah yang bekerja sebagai tukang bubur di daerah Parungbingung Depok sementara ibu mengajar ngaji Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) di kampung.

 

“Sejak kecil saya sudah ikut ayah yang kompilasi itu berjualan di daerah Bantargebang Bekasi, kemudian pindah ke daerah Cakung, Jakarta Timur sampai saya pindah lima atau enam tahun. Masih teringat jelas, saat itu dus karton atau bangku panjang yang lebarnya kurang dari 50 cm menjadi kasur yang nyaman untuk kami tidur,” ungkap Eka.

 

Semasa di kampus, Eka menceritakan kegemarannya demi tanaman yang tertarik untuk mendapat informasi tentang tumbuhan lebih dalam. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar dalam benaknya, Isu di Indonesia Indonesia dengan kontribusi tumbuhannya yang tinggi ini baru sedikit yang berfokus pada keanekaragaman tumbuhan di pulau Jawa yang masih memiliki hutan yang baru namun sedikit dieksplorasi.

 

“Ketertarikan saya pada bidang diversifikasi membuat saya memutuskan melanjutkan kuliah. Setelah lulus sarjana, saya mendapatkan penawaran dari beberapa bank dan perusahaan asuransi tetapi alhamdulillah saya dapat beasiswa PMDSU. Bidang yang ditawarkan oleh Prof Tatik juga sesuai dengan apa yang ingin saya dapatkan lebih dari apa yang dimaksud dengan tumbuhan,” tambahnya.

 

Dalam masa-masa perantauannya, orang tuanya selalu berpesan agar tidak pernah pulang shalat bahkan dalam kondisi sesibuk pun.

 

“Ayah dan ibu selalu menyemangati saya dan mendoakan saya agar selalu diberikan kelancaran dan selalu diberikan kesehatan selama studi. Walau dari berjualan bubur mendapat uang yang pas-pasan tapi ayah selalu mengusahakan segalanya untuk kebutuhan anak-anak. Dari perjalanan hidup ini, aku belajar bahwa Allah tidak akan membebani melampaui batas kemampuan kita, kerjakan terus yang ada sampai nanti juga akan selesai. Tidak perlu khawatir terhadap keadaan apa pun, dari mana asalnya dan siapa kita, karena rezeki setiap orang tidak akan pernah tertukar,” tutupnya.

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Endi | IPB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *