Dosen IPB Ini Melakukan Riset Biota Laut untuk Imunitas Cegah Corona

Teknologi, BogorUpdate.com
Semua negara berlomba dalam melakukan penelitian dalam upaya mengendalikan meluasnya wabah COVID-19. Mulai dari melakukan penelitian untuk vaksin, pengobatan hingga manusia agar tetap sesuai dengan stamina tubuh. Salah satu penelitian Universitas IPB yang berhasil mendapat dana dari pemerintah Republik Indonesia akan dilakukan oleh Dr Kustiariyah Tarman, dosen IPB Universitas dari Departemen Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan tim terkait penelitian peningkatan imunitas dari biota laut.

Departemen Teknologi Hasil Konservasi dan Pengembangan Biota Laut untuk berbagai produk pangan atau non-pangan. Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan dua tahun. Tahun pertama fokus untuk formulasi dan karakterisasi produk yang dihasilkan. Dan tahun kedua untuk menentukan masa simpan (uji coba selama penyimpanan) dan uji khasiatnya.

Dr Kustiariyah tertarik untuk melakukan penelitian terkait biota laut untuk imunitas karena menurutnya sudah banyak literatur, baik berupa publikasi ilmiah maupun pengalaman empiris masyarakat tentang manfaat biota laut yang dapat meningkatkan imunitas. Disamping itu, Indonesia memiliki kekayaan hayati laut yang keanekaragamannya sangat tinggi, namun masih banyak biota laut yang belum dieksplorasi.

“Bahan alam hasil laut (produk alami laut) yang didukung dapat meningkatkan kekebalan tubuh omega 3, peptida / protein, vitamin, mineral, beta glukan dan gabungan bioaktif lainnya. Komponen atau komposisi tersebut dapat kita ekstrak dari ikan, makroalga / rumput laut, mikroalga, invertebrata contohnya teripang, jamur laut dan lain sebagainya,” katanya.

Saat ini Indonesia adalah salah satu produsen utama di dunia untuk berbagai biota laut, tuna, rumput laut dan udang. Keragaman hayati laut Indonesia sangat tinggi dan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi produk bernilai tambah. Namun, saat ini masih banyak Sumber hayati laut Indonesia yang belum dieksplorasi.

Menurutnya, pemanfaatan biota laut di Indonesia hingga saat ini masih belum maksimal, contohnya adalah rumput laut. Indonesia adalah produsen utama rumput laut di dunia, namun sebagian besar rumput laut ini masih diekspor dalam bentuk rumput laut kering atau sebagai bahan baku (bahan baku).

Tantangannya adalah pengembangan biota laut menjadi produk bernilai tambah. Perlu kerjasama berbagai pihak yaitu peneliti, baik dari perguruan tinggi maupun lembaga penelitian, swasta / industri, pemerintah dan masyarakat. Jika kerjasama tersebut telah terjalin dengan baik maka pengembangan produk berbasis biota dapat dilakukan dengan baik dan berkelanjutan.

“Produk suplemen yang akan kami teliti adalah salah satu bentuk pengembangan produk berbasis biota laut. Selain untuk bahan makanan dan suplemen, biota laut juga memiliki potensi yang besar untuk pengembangan produk obat dan kosmetik. Biota laut mengandung berbagai zat bioaktif yang mengandung antimikroba, antikanker, dan antioksidan,” katanya.

Dengan penelitian ini diharapkan akan tersedianya suplemen berbasis biota laut yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas. Selain itu, menambahkan nilai tambah biota laut yang digunakan juga dapat menjadi pemicu bagi masyarakat pesisir untuk menyediakan bahan baku yang digunakan, misalnya dengan kegiatan budidaya teripang.

Dr Kustiariyah berharap penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan cepat menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

 

 

 

 

(ipb/bing)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *