Banjir dan Longsor Kecamatan Babakan Madang, Tagana Fokuskan Siaga di Tiga Desa

BOGORUPDATE.COM – Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bogor, terus disibukkan dengan penanganan bencana di awal tahun 2020 kususnya bagi wilayah yang terdampak.

Tak hanya penyaluran bantuan, penyediaan Dapur Umum dipengungsian. Tagana Kabupaten Bogor juga di siagakan di posko-posko bencana di setiap wilayah yang ada di Kabupaten Bogor, kususnya wilayah yang terdampak Banjir dan longsor.

“Selain di Kecamatan Nanggung, Cigudeg, Sukajaya, Gunung Putri. Kita juga siaga di Kecamatan Babakan Madang yang terdampak Bencana longsor,” kata Ketua Tagana Kabupaten Bogor, H.Topik, kepada bogorupdate.com, Kamis (16/01/20).

Topik menjelaskan, untuk di Kecamatan Babakan Madang yang terdampak longsor dan banjir, ada 8 desa terdiri dari 550 Kepala Keluarga (KK) sekitar 1.872 jiwa terdampak. Namun anggota Tagana dan tim relawan fokus di pergerakan tanah yang ada di Tiga desa tersebut.

“Saat ini Kami fokuskan pada wilayah terdampak longsor seperti Desa Cijayanti, Desa Karang Tengah dan Desa Bojong Koneng,” Tambah Topik.

Sementara itu, Anggota Tagana Kecamatan Babakan Madang, Sukma Wijaya, mencatat bagi desa yang terdampak bencana diantaranya Desa Cijayanti ada Dua titik longsor tepatnya di Kampung Cimangurang dengan kondisi rusak berat sebanyak 11 rumah. Yang berdampak 42 rumah sebanyak 54 KK, dan 162 jiwa dampak dari alih fungsi lahan dengan 3 KK yang saat ini difasilitasi pemerintah desa dengan disediakan kontrakan sebagai tempat tinggal sementara.

“Sementara untuk dampak banjir ada 165 KK dan korban pergerakan tanah sebanyak 53 KK. Alhamdulillah 5 desa yang terkena banjir sudah teratasi dan terpenuhi listriknya. Sementara rumah yang hancur diberikan bantuan bahan bangunan dan uji kelayakan untuk pembangunan rumah,” terang Sukma.

Untuk Desa Karang Tengah ada 4 titik longsor, dengan jumlah terdampak sebanyak 34 KK dengan kondisi rusak berat mengalami kerusakan sebanyak 15 rumah. Sedangkan Desa Bojong Koneng ada 5 titik dampak pergeseran tanah mengakibatkan 72 KK mengalami rusak berat rumah.

“Saat ini tanah di Tiga desa ini masih bergerak. Dari kebutuhan yang sangat mendesak seperti tempat tinggal selama ini korban masih numpang di tempat saudaranya,” paparnya.

Dari penangana bencana ini, Tagana juga dibantu satgas Satpol PP kecamatan dan pemerintah setempat.

“Dan saat ini kami tagana masih mengikuti arahan ketua FK untuk stay di posko setiap hari guna cek perubahan tanah,” pungkasnya. (Asep Bucek)

 

 

 

 

 

 

Editor : Endi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *