Akhirnya, PKL Jalan Malabar Dibongkar

Kota Bogor, BogorUpdate.com
Setelah disidak oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Malabar mulai dieksekusi. Di hari pertama, Senin (13/9/20) sedikitnya lima lapak PKL yang sudah dikosongkan dibongkar oleh petugas Satpol PP.

Camat Bogor Tengah Abdul Wahid mengatakan, pembongkaran PKL tersebut dilakukan setelah melalui prosedur, yakni diberi surat peringatan 1 sampai 3 dan pemberitahuan untuk mengosongkan bangunan.

“Iya, mereka sudah diberi surat peringatan dan diberi waktu untuk mengosongkan bangunannya,” kaya Wahid kemarin.

Diakui dia, ratusan PKL di Jalan Malabar hingga Jalan Sancang yang ada di dua kelurahan Kecamatan Bogor Tengah itu dibongkar karena berjualan diatas lahan negara yakni jalur hijau dan di atas trotoar.

“Nanti akan ditata, dilakukan pembenahan drainase oleh Dinas PUPR dan penataan jalur hijaunya oleh Disperumkim. Intinya dikembalikan lagi fungsinya,” jelas dia.

Masih kata Wahid, bahwa pembongkaran PKL itu akan dilakukan secara bertahap, bagi yang masih membandel maka akan dilayangkan surat edaran untuk mengosongkan bangunanya.

“Ya, kami beri waktu hingga 20 September 2020, agar para pedagang mengosongkan bangunannya, setalah itu baru dibongkar oleh petugas,” ungkapnya.

Dia menuturkan, dalam penataan PKL yang telah berlangsung puluhan tahun itu, pihanya melibatkan semua unsur, mulai Satpol PP, Dinas Koperasi dan UMKM, Disperumkim, Dinas Perhubungan, Dinas PUPR.

Seperti diketahui, bahwa kehadiran para PKL yang berjumlah lebih dari dua ratus itu, banyak dikeluhkan oleh warga, karena menggangu ketertiban selain itu juga mengakibatkan kawasan pendidikan dan permukiman padat penduduk itu jadi kumuh.

Bahkan, sebelumnya pihak sekolah telah mengadukan hal tersebut ke Satpol PP agar dilakukan penertiban, karena para PKL itu menutup gedung bangunan sekolah.

Sebelumnya, Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Samson Purba mengaku, PKL Jalan Malabar pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait.

“Ya, pasti lakukan penataan supaya menjadi rapi dan enak dilewati khusunya dikawasan sekolah,” kata Samson.

Bahkan lanjut dia, pihaknya juga telah menerima aduan langsung dari kepala sekolah, kadang aroma bau masakan tercium hingga ke dalam ruang kelas dan itu sangat tidak nyaman bagi para siswa yang sedang melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

“Smoga bisa kita selesaikan dengan baik tanpa merugikan sepihak, kami akan cari win-win solution,” ungkap mantan Kadisnaker itu.

 

 

 

 

(As/Bing)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *