Wacana Perluas Wilayah, Keinginan Kota Ditolak Kabupaten Bogor

Foto ilustrasi Peta administrasi kota Bogor

 

BOGORUPDATE.COM – Menyikapi rencana penambahan luas wilayah Kota Bogor dengan mengambil sejumlah wilayah dari Kabupaten Bogor ditolak mendah-mentah oleh pucuk pimpinan di Bumi Tegar Beriman.

 

Namun meski begitu, rencana tersebut mendapat dukungan dari dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor karena dinilai banyak manfaatnya terutama dalam segi pelayanan masyarakat yang akan lebih mudah.

 

Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Heri Cahyono mengaku pihaknya mendukung. Karena kalau dilihat dari luas wilayah Kota Bogor hanya 11.850 hektar dan penduduk sudah lebih dari 1 juta jiwa.

 

Selain itu kata dia, dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2014 mencapai Rp800 miliar tapi trend meningkat hingga tahun 2019 mencapai Rp900 miliar.

 

Menurut Heri, ini fakta bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor trend nya terus meningkat, ini bisa dibaca sebagai hal positif. Terlebih saat ini sudah tiga tahun mendapatkan WTP.

 

“Jumlah penduduk meningkat dan kinerja juga meningkat dengan percepatan kesejahteraan masyarakat. Karena itu kami punya kapasitas pelayanan yang baik,” ungkap Politisi Golkar itu.

 

Heri menjelaskan, penambahan wilayah tersebut cukup realistis, karena warga Ciomas jauh ke Cibinong untuk mendapatkan pelayanan yang signifikan.

 

Terlebih ada beberapa lokasi daerah Kabupaten Bogor secara geografis dekat kota Bogor. Selain itu jika dilihat dari PAD rasional untuk administratif, tinggal disentuh Pemkab Bogor rela atau tidak diberikan ke kota Bogor.

 

“Wilayah yang diincar Kota Bogor itu, saya yakin sangat diuntungkan dari segi pelayanan. Rencana ini sebetulnya sudah lama, ide ini bagus tinggal mekanisme realisasi seperti apa,” jelasnya

 

Sementara itu, tokoh muda Kabupaten Bogor Aritha Utama Surbakti mengatakan perluasan wilayah itu lebih baik ketimbang menjadikan Daerah Otonomi Baru (DOB) karena mengelola pemerintahan baru memerlukan dana cukup besar.

 

“Ya, ketimbang pemekaran wilayah atau daerah otonom baru yang cuman jadi gula-gula politik, gabung ke Kota Bogor lebih rasional. Wilayah kota bertambah luas dan kendali tetap ideal, kabupaten berkurang bebannya,” kata Ari sapaan akrabnya.

 

Mantan Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Bogor itu menambahkan, bila kecamatan lain diminta oleh daerah tetangga, seperti Bekasi atau Depok, maka sebaiknya dilepaskan saja. Karena tujuan pemerintah daerah serta marwah otonomi daerah adalah sejahterakan rakyatnya.

 

“Apalagi bicara Bogor, Bogor itu satu tapi yang membedakan hanya administratif saja,” ungkap pria yang juga Ketua PWI Kota Bogor itu.

 

Jadi dirinya berpendapat, beberapa wilayah gabung ke Kota Bogor jadi solusi bagi Kabupaten Bogor untuk pangkas rentang kendali, public service, pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Hal itu bisa dibuktikan dengan riset, pasien RS di Kota mayoritas warga kabupaten.

 

“Dahulu sebelum zonasi, banyak pelajar asal kabupaten, pedagang di pasar-pasar Kota Bogor banyak warga kabupaten serta fakta lainnya. Ini solusi bagi tata transportasi, Kota Bogor bisa lebih leluasa dalam pengembangan tata kotanya,” tandasnya.

 

Masih kata dia, penggabungan wilayah kecamatan solusi, prosedurnya pun tak serumit Pembentukan DOB. “Idealnya diambil Ciawi, Ciomas, Sukaraja, Rancabungur, Dramaga dan Tamansari,” pungkasnya.

 

Ditempat berbeda, secara terbuka Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ilham Permana menolak keinginan Pemkot Bogor itu, tetlebih selama ini tidak ada komunikasi yang dijalin. “Jika daerah itu potensial, tidak akan kita berikan, gitu aja,” tegas Ilham.

 

Menurut Ilham, sebagai tetangga, Pemkot Bogor seharusnya melakukan koordinasi dan komunikasi terlebih dahulu, sebelum mengajukannya ke Pemprov Jawa Barat. “Tidak mungkin kan daerah-daerah potensial yang sudah kami bangun infrastrukturnya diambil gitu aja,” tegas ketua DPRD itu.

 

Sementara itu, Bupati Ade Yasin, belum mau mengomentari soal permintaan perluasan wilayah yang disampaikan pemerintah kota. “Saya baru tahunya di sana, Kuningan. Ini kan harus dikaji dulu, sebentar lagi kan mau pemekaran juga, tahun depan itu kan persiapan pemekaran Bogor Barat dan sebagian wilayah yang diminta kota masuk daerah pemekaran Bogor Barat,” jelasnya.

 

“Kalau untuk Desa Cibanon dan Ciawi, sepertinya agak susah dikabulkan, kenapa ?, karena merupakan wilayah strategis, sebut saja Cibanon, sekarang menjadi desa potensial untuk pengembangan, ditambah lagi, Cibanon masuk wilayah penyangga Ibukota Cibinong,” tandasnya. (As)

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Endi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *