Tarik Kendaraan Dengan Kekerasan, Matel Resahkan Warga Cileungsi

 

BOGORUPDATE.COM – Jalanan daerah Cileungsi dan sekitarnya telah membuat resah warga pribumi Cileungsi, karena banyaknya Depcolector atau Mata Elang (matel) yang berkeliaran disekitar jalan wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor. Pada Rabu kemarin (15/05/2019) saja, telah banyak warga Cileungsi motornya yang di rampas secara paksa oleh matel yang bermitra dengan leasing WOM Finance Cileungsi.

 

Salah seorang korban perampasan berinisial A sangat kecewa dengan pihak leasing, dikarenakan tidak ada pemberitahuan dari pihak WOM finance Cileungsi mengenai tunggakan motornya yang sudah masuk ke pihak Matel. “Motor saya ditarik matel di sekitar perumahan metland, matel tersebut yang biasa nongkrong di depan terminal cileungsi saya foto, mereka tak terima saya ambil gambar dan langsung pukul saya,” ungkapnya sambil menunjukan bekas lebam di pipinya.

 

“Seharusnya pihak WOM Cileungsi memberitahukan terlebih dahulu bahwa motornya sudah masuk ke data matel, karena saya sudah kordinasi dengan pihak leasing WOM Cileungsi untuk mengambil angsuran motor saya ke rumah. Namun hingga sampai kemarin pihak WOM tidak kunjung datang,” tutur korban inisial A, Kamis (16/5/2019).

 

Ada lagi korban yang berinisial S sangat kecewa dengan pihak WOM Finance Cileungsi, karena korban memang sudah ada keterlambatan di WOM 3 bulan lebih. Tapi korban menyanggupi akan membayar dua angsuran dulu, namun di tolak oleh pihak WOM karena harus sekaligus bayar tiga angsuran, korban pun kecewa kepada WOM cileungsi karena tidak ada kebijakan bayar dua angsuran dahulu.

 

Ketika korban ingin mencari dana yang sisa satu angsurannya, di jalan malah terkena Matel dan di arahkan ke WOM untuk membayar biaya tarik dari matel. “Saya mau mencari uang sisanya malah motor saya di rampas oleh matel dan arahkan ke wom untuk bayar tarik. Saya merasa di rugikan dengan keadaan WOM yang tidak ada kebijakan mengenai angsuran yang akan di bayar, malah saya harus bayar biaya tarik motor/ biaya matel,” ungkapnya.

 

Adapun korban satu lagi orang Ciledug Jakarta, motornya dirampas oleh Matel dengan sangat memaksa di daerah cibinong – bogor. Mengenai keterangan korban kepada media, dirinya pada awal bulan sudah memberikan informasi kepada pihak kolektor WOM ciledug untuk mengambil angsurannya ke rumah, bukannya datang ke rumah, pihak leasing WOM malah berkata ‘jangan dibayarkan angsurannya, biar motornya di tarik di jalan saja oleh mitra WOM atau matel’. “Saya langsung melaporkan ke kantor wom mengenai masalah ucapan kolektornya, namun pihak WOM ciledug tidak menganggap ucapan saya malah di diamkan,” cetus korban.

 

Korban juga merasa kecewa kepada pihak WOM, motornya sudah di tebus berikut biaya tarik matel sebesar Rp. 1,7 jt korban di kecewakan lagi karena barang – barangnya di dalam bagasi motor sebagian hilang, seperti Helm, sepatu seharga Rp. 500 rb, hingga jas hujan. “Saya merasa di rugikan oleh pihak WOM, karena saya sudah bayar semua biaya-biaya yang harus saya bayar. tetapi barang-barang saya pada hilang, bukannya tanggung jawab malah tidak ada tanggung jawabnya sekali,” ungkap korban kepada media.

 

Tindakan matel yang sewenang-wenang telah meresahkan warga masyarakat Cileungsi, merampas dengan paksa/mengejar motor dengan ugal-ugalan/warga di bentak-bentak dengan ucapan yang tidak layak di ucap. Banyak korban dari matel yang sewenang-wenang layaknya seperti koboi jalana dan tidak ada tanggung jawabnya dari pihak Leasing yang membuat warga sangat di rugikan, sehingga banyak para warga yang menjadi korban matel beranggapan ‘apa bedanya matel dengan begal?’.

 

Apakah system di WOM sudah sesuai peraturan OJK?, karena di leasing lainnya tidak seperti itu. (Rie)

 

 

 

 

Editor: Refer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *