Ombudsman Angkat Bicara Terkait Pembiaran Lapak PKL di Pasar Citeureup

Foto ilustrasi

 

BOGORUPDATE.COM – Dugaan pembiaran Puluhan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) liar di Jalan Raya Ruas lingkar Pasar Citeureup-Fisabilillah atau lahan PU yang dikelola sehelintir oknum belakangan ini membuat Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Jakarta Raya Angkat Bicara dan segera turun tangan.

 

Data yang dihimpun di lapangan, semenjak keberadaan PKL liar tersebut banyak dikeluhkan oleh pedagang resmi Pasar Citeureup 1 maupun 2, pasalnya selain membuat kumuh juga memicu terjadinya penurunan pendapatan. Ditambah hingga kini belum juga adanya penertiban oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor.

 

Hal tersebut seperti penjelasan dari Kepala ORI Perwakilan Jakarta Raya, Teguh Nugroho mengatakan, pihaknya segara melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan bukti. Atas persoalan tersebut, apakah ada dugaan maladministrasi atau tidak.

 

“Dikarenakan ini juga ada bisa masuk kategori penundaan berlarut-Larut,” katanya kepada wartawan.

 

Teguh menjelaskan, pihaknya juga membuka lebar-lebar laporan dari para pedagang resmi, mengenai keluhan yang merasa dirugikan oleh adanya PKL liar jalan PU itu. Sebab dari masalah tersebut, ada potensi dugaan maladministrasi, penundaan berlarut oleh pihak-pihak terkait.

 

“Pada intinya kami siap turun dan menerima laporan dari pedagang Pasar Citeureup,” tambahnya.

 

Sebelumnya, para pedagang resmi Pasar Citeureup 2 merasa dirugikan dan kesal dengan adanya ratusan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) liar di Jalan Raya Ruas lingkar Pasar Citeureup Pu (Fisabilillah) milik oknum, dan mengancam bakal segera melapor Ke Ombudsman Republik Indonesia (RI). Lantaran sampai saat ini tidak juga dibongkar, oleh Pemkab Bogor melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

 

Hal tersebut seperti penjelasan dari Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Tohaga Romli Eko Wahyudi menuturkan, memang pedagang resmi yang dikelola oleh pihaknya di Pasar tersebut, sudah banyak yang mengeluh. Hal ini berdampak adanya PKL liar yang membuat pendapatan pedagang resmi berkurang setiap harinya. (red)

 

 

 

 

 

 

Editor : Refer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *