Ujung Salam Satu Jari, Bima Diperiksa Satu Jam Oleh Bawaslu

 

BogorUpdate.com – Wali Kota Bogor Bima Arya memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bogor terkait mengacungkan satu jari saat kunjungan Cawapres KH Ma’ruf Amin di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ghazaly pada Sabtu 5 Januari 2019 lalu.

 

Bima Arya tiba di kantor Bawaslu, Jalan Ismaya II, Bantarjati, Bogor Utara, Kota Bogor sekira pukul 15.00 WIB. Politisi PAN itu tampak keluar setelah menjalani pemeriksaan sekira pukul 16.00 WIB.

 

“Saya memenuhi undangan dari Bawaslu untuk dimintai keterangan berdasarkan viral pemberitaan terkait kedatangan saya dan simbolisasi angka 1. Tadi ada sekitar 15 pertanyaan dari Bawaslu,” kata Bima kepada awak media, Jumat 11 Januari 2019.

 

Bima menyampaikan waktu itu ia datang untuk memenuhi undangan dari pengurus Ponpes terkait adanya kunjungan Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin.

 

Ketika tiba di Ponpes Al-Ghazaly, ia kemudian diminta duduk di depan KH Ma’ruf Amin bersamaan dengan berlangsungnya jumpa pers. Secara spontan awak media kemudian menanyakan maksud kedatanganya.

 

Bima mengaku, telah menjelaskan ke Bawaslu. Bawha saat ditanya wartawan waktu itu langsung secara refleks mengatakan bahwa maksudnya (kedatangan) cuma satu dengan mengacungkan telunjuk yang pada umumnya diartikan mendukung pasangan nomor satu. Padahal kata dia, menyebut satu itu disertai penguatan makna.

 

“Saya itu orangnya ekpresif, jadi kalau bicara 2, saya kasih simbol 2. Kalau semangat, saya kepalkan tangan. Kemarin itu refleks saya sebutkan satu, itu yang barangkali kemudian ditafsirkan bermacam-macam,” ujarnya.

 

“Tapi tadi saya jelaskan kepada rekan-rekan Bawaslu, hari itu libur, tidak dalam hari kerja. Saya datang juga bukan untuk kampanye tapi diundang . Simbolisasi satu itu lebih kepada penguatan makna memuliakan tamu,” ujar Bima kembali.

 

Sebelumnya, dirinya juga sudah meminta izin kepada partai untuk netral, tidak berpihak kepada pasangan capres manapun. “Karena ingin fokus kerja dan menjaga kebersamaan. Rasanya tidak elok kalau wali kota sibuk berkampanye,” katanya.

 

Selain menjelaskan terkait kedatangannya, Bima juga menyampaikan bukti salinan undangan dari Ponpes Al-Ghazaly kepada Bawaslu.

 

“Saya apresiasi juga Bawaslu sangat profesional, dan saya juga sampaikan kalau ada hal-hal yang perlu ditindaklanjuti, saya siap untuk bekerjasama,” tukasnya.

 

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Bogor, Yustinus Eliyas mengatakan, dari hasil pemeriksaan, wali kota menyampaikan bahwa kedatanganya ke acara tersebut atas nama pribadi untuk memenuhi undangan dari pengurus Ponpes. Selain itu, Bima juga datang di hari libur.

 

Yustinus menambahkan, menurut pengakuan Bima kedatangannya di sana tidak ada unsur kampanye seperti mengacungkan satu jari yang diviralkan di media.

 

“Ini perlu dijelaskan bahwa ini informasi awal yang didapat Bawaslu. Kita mencari data-data apakah unsur kampanyenya terpenuhi atau tidak. Kalau tidak, di-close di sini,” kata dia.

 

Sebelumnya, kata Yustinus, dalam proses penelusuran, pihaknya telah memintai keterangan dari Tim Panwascam, PPKAD dan Tim Pemenangan Daerah nomor urut 01.

 

Setelah itu, tim investigasi akan mengumpulkan data-data yang kemudian diplenokan di Bawaslu untuk memutuskan apakah ada unsur kampanyenya. “Yah, (pengumpulan data) dua hari juga selesai,” pungkasnya. (As)

 

 

 

 

 

 

Editor : Tobing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *