Palang pintu kereta api di Gaperi yang diperjuangkan oleh H. Masduki Isa (Doklay)
BogorUpdate.com – Sempat ditutup untuk tidak dilintasi kendaraan, palang pintu perlintasan rel kereta api Gaperi, Bojong Gede, kembali beroperasi secara manual oleh sejumlah warga setempat.
Penjaga palang pintu perlintasan kereta api Gaperi, Makmur (48) mengatakan, pihaknya sempat melangsungkan demo sehingga perlintasan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan.
“Kami sempat tidak menjaga palang pintu karena menunggu kepastian nasib dari Dinas Perhubungan (Dishub). Kami menunggu janji dari yang diutarakan waktu pertemuan waktu itu dengan Dishub,” ujar Makmur kepada wartawan, kemarin.
Ia menerangkan, sejumlah janji diutarakan Dishub untuk para panjaga palang pintu Gaperi. “Kami dijanjikan seragam dan diangkat jadi pegawai outsourcing. Hal itu belum ada tindaklanjutnya lagi sampai sekarang,” terangnya.
Ia menambahkan, adanya honor yang sempat dikucurkan oleh Dishub juga belum terealisasi untuk bulan ini. “Sebelumnya kami dapat honor Rp 15 juta untuk 9 bulan. Tapi untuk bulan ini belum ada lagi, makanya kami sempat mogok kerja,” katanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Bojong Gede Bersatu (PBB), Tomi mengungkapkan, palang pintu tersebut kembali dapat dioperasikan karena adanya peran salah satu tokoh masyarakat Bojong Gede.
“Warga yang menjaga palang pintu sempat demo, tapi karena ada tokoh masyarakat yakni Masduki Isa alias Doklay yang memberikan honor Rp 1 juta perbulan, palang pintu itu kembali dioperasikan,” kata Tomi.
Terpisah, Masduki Isa menerangkan, dirinya berpartisipasi karena hal tersebut untuk kemaslahatan banyak umat. “Perlintasan itu banyak digunakan masyarakat makanya saya memberikan solusi agar penjaga palang pintu kembali bekerja. Jalur itu mesti dibuka karena memang bisa memecah kemacetan yang kerap terjadi di Stasiun Bojong Gede. Tapi saya harapkan pemerintah daerah cepat menyikapi ini,” papar pria yang juga Bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD Kabupaten Bogor ini. (Eft/do)
Editor : Tobing
