Warga Tugu Jaya Murka!!! Makam Kasepuhan Gunung Salak Dibongkar Maling

 

 

BogorUpdate.com – Warga Desa Tugu Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, marah besar. Pasalnya, makam salah satu Kasepuhan di komplek pemakaman blok Babangkuan, kampung Neglasari Gunung Salak, beberapa hari lalu ditemukan telah dibongkar kawanan pencuri.

 

Muhdor, tokoh pemuda Desa Tugu Jaya menuturkan, pembongkaran makam salah satu kasepuhan yang bernama Baping Haji Malasakti itu diketahuinya dari laporan warga petani yang setiap hari beraktifitas di area pemakaman Gunung Salak. Menurutnya, pembongkaran makam diduga dilakukan oleh kawanan pencuri spesialis pemburu harta Karun sekitar seminggu lalu.

 

“Begitu mendengar makam kasepuhan kami dibongkar, saya bersama rekan-rekan langsung naik ke lokasi. Sampai di lokasi, ternyata benar saja makam kasepuhan kami sudah acak-acakan”, tuturnya, Kamis (6/9/18).

 

Sehari sebelum kejadian, lanjut Muhdor, menjelang malam, warga setempat melihat serombongan lebih dari sepuluh orang mendatangi makam. Saat itu warga tidak curiga, karena makam itu kerap didatangi para peziarah dari berbagai daerah. Namun, kecurigaan warga muncul saat mendengar suara gaduh seperti suara orang membobok bangunan beton, di area makam. Kecurigaan warga itu akhirnya terbukti dipagi hari saat mengecek ke lokasi dan menemukan kondisi bangunan makam Baping Mala sudah berantakan.

 

“Setelah mengetahui makam dibongkar, warga petani itu langsung melaporkan kejadian ke pengurus RT setempat. Dan berita itupun menyebar ke warga dan memicu amarah kami. Kami sudah mendapat informasi bahwa ada kelompok orang yang spesialis mencari harta Karun di makam makam keramat. Kami mencium ada keterlibatan orang yang biasa ziarah ke makam kasepuhan di wilayah kami. Kami sedang selidiki “, tegas Muhdor.

 

Sebagai tambahan informasi, beberapa tahun sebelumnya, Makam Eyang Gunung Salak di blok Puncak Manik Gunung Salak juga pernah disatroni kawanan maling spesialis kuburan. Makam tokoh yang dikeramatkan warga itu ditemukan peziarah sudah dalam keadaan terbongkar. Akhirnya para peziarah dan warga bergotong-royong memperbaiki makam tersebut hingga akhirnya makam itu hancur kembali saat terjadi musibah jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet. (Raden)

 

 

 

 

Editor : Tobing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *