Stres Gaji Suami Tak Dibayar Setahun, Istri Sopir Trans Pakuan Ngamuk Shelter

Kota Bogor – Bogor Update

WT yang merupakan istri karyawan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) ngamuk mengobrak ngabrik shalter Trans Pakuan di Jalan Cidangiang Kota Bogor, Kamis (04/01/18) sore.

Hal itu bukan tanpa alasan, tetapi dia merasa kesal karena kurang lebih sudah satu tahun, gaji suaminya tak di bayar oleh perusahaan plat merah Kota Bogor.

Kejadian tersebut, membuat para penumpang panik terlebih saar WT menghantam kaca shelter dengan papan petunjuk rute. Namun kejadian ini juga sempat menjadi tontonan pejalan kaki.

Tak lama, aparat gabungan Polresta Bogor Kota, Kodim 0606  Kota Bogor dan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) datang dan mengamankan WT, dia dibawa ke satu ruangan di pojokan shelter.

Setelah kondisinya tenang, akhirnya WT dibawa ke Polsekta Bogor Tengah bersama barang bukti. WT sempat menolak dibawa, namun akhirnya terpaksa ikut dibawa setelah dibantu Polisi Wanita (Polwan)

Satuan Pengawas Internal (SPI) PDJT Kota Bogor, Tri handoyo mengatakan aksi ini adalah puncak kekesalan karyawan dengan keluarganya dikarenakan gaji mereka tak dibayar selama satu tahun.

“Kemudian ada kecemburuan karena ada yang dipekerjakan dan tidak ikut bekerja,” kata Tri di lokasi kejadian.

Ia mengungkapkan, Wali Kota Bogor terakhir bilang untuk bayar gaji karyawan meminta nunggu hingga ada plt direktur.

“Wali Kota juga bilang, katanya juga mau mengumpulkan karyawan tetapi nyatanya sampai skerang belum juga,” ungkapnya.

Tri melanjutkan, pelaku WT adalah istri dari Kanta sopir PDJT, setelah melakukan pengruskan WT sempat berteriak-teriak memanggil nama Kabag Operasional PDJT Fajar Cahyana.

“Kaca shelter pecah tetapi masih tetep berjalan untuk bus PDJT nya,” tambahnya.

Kabag Operasional PDJT, Fajar Cahyana menuturkan, dirinya berharap kasus ini diselesaikan dengan musyawarah kekeluargaan.

“Kami ingin masalah ini diselesaikan dengan kekeluargaan tetapi tergantung pimpinan. Tadi kejadian dia merusak shelter pukul 16:00 WIB menurut informasi,” singkatnya.

Dikonfirmasi, Plt Direktur PDJT Rakhmawati membenarkan soal insiden terjadi perusakan fasilitas umum, dikarenakan kekecewaan keluarga dari karyawan yang belum dibayarkan gajinya.

Padahal lanjut Kadishub Kota Bogor itu, PDJT baru saja mulai berjalan kembali dan saat ini yang bekerja karyawan PDJT juga mulai bertambah.

“Mereka tidak sabar dan emosi menuntut gajinya. Untuk mendapatkan sesuatu harus bekerja dahulu, toh kami juga mengusahakan untuk gaji mereka,” ungkapnya.

Rakhmawati mengatakan,  untuk penyelesaian kejadian ini pihaknya berkonsolidasi dahulu, bisa dibilang pelaku juga stres. Pihaknya memaklumi apa yang menjadi kekecewaan mereka karena perlu uang untuk kebutuhan hidup.

“Kami akan membayarkan gaji kalau kondisi stabil, sampai sekarang tidak ada kata-kata untuk tidak membayarkan gaji mereka. Bagi saya sekarang jalan dahulu, yang bekerja karena kemauan mereka. Tapi yang belum bekerja menunggu koridor lainnya jalan,” pungkasnya. (As)

 

Editor: Endi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *